Loading…
HUBUNGAN KONTROL GLIKEMIK PREOPERATIF DAN GANGGUAN GINJAL AKUT PASCA CORONARY ARTERIAL BYPASS GRAFTING PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) dan kontrol glikemik telah diajukan sebagai salah satu faktor risiko gangguan ginjal akut (GGA) pasca coronary arterial bypass grafting (CABG) walaupun dengan bukti yang terbatas, sehingga hubungan kedua penyakit perlu diteliti lebih lanjutTujuan: Tujuan peneli...
Saved in:
Published in: | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician 2021-02, Vol.4 (1), p.63-73 |
---|---|
Main Authors: | , |
Format: | Article |
Language: | English |
Online Access: | Get full text |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) dan kontrol glikemik telah diajukan sebagai salah satu faktor risiko gangguan ginjal akut (GGA) pasca coronary arterial bypass grafting (CABG) walaupun dengan bukti yang terbatas, sehingga hubungan kedua penyakit perlu diteliti lebih lanjutTujuan: Tujuan penelitian ini adalah memberikan bukti lebih lanjut terkait pengaruh DM dan kontrol glikemik terhadap insidensi GGA pasca CABG.
Metodologi: Suatu penelitian dengan desain cross sectional dilaksanakan di unit perawatan intensif bedah dewasa National Cardiovascular Center Harapan Kita, Jakarta, Indonesia. Populasi penelitian ini mencakup 84 subjek dengan metode sampling konsekutif. Kontrol glikemik pasien DM diklasifikasikan berdasarkan target nilai HbA1c pada panduan American Diabetes Association 2018. Analisis secara bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara berbagai faktor dan insidensi GGA. Berbagai faktor disesuaikan dengan analisis multivariat untuk menilai peran DM dan kontrol glikemik sebagai faktor independen.
Hasil: Rerata usia dan tekanan darah sistolik berbeda secara signifikan antar kelompok dengan rerata usia tertinggi pada kelompok DM terkontrol dan tekanan darah tertinggi pada kelompok DM tidak terkontrol. Karakteristik demografis dan berbagai faktor selain DM tidak menunjukan hubungan yang signifikan dengan insidensi GGA. Analisis multivariat menunjukan bahwa pada kelompok DM dengan HbA1c terkontrol, insidensi GGA lebih rendah secara signifikan (OR 0.13, IK 95%, 0.13 - 0.24) dibandingkan dengan kelompok lainnya. Rasio odd GGA lebih tinggi pada kelompok DM tidak terkontrol, tetapi tidak terbukti signifikan secara statistik (OR 1.03, IK 95%, 0.158 - 6.69).
Simpulan: Penelitian ini memberikan bukti pentingnya kontrol glikemik pra-operasi dalam mencegah terjadinya GGA pasca CABG pada pasien diabetes. |
---|---|
ISSN: | 2597-4297 2775-5215 |
DOI: | 10.54773/ijcnp.v4i1.63 |