Loading…

Article review; Produksi Udang Pada Sistem Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Pengelolaan Lumpur Budidaya Yang Berbeda

Masalah utama pada budidaya  udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Masalah ini mengakibatkan  menurunya produktifitas udang vaname. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan metode pengelolaan lumpur, dengan t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Journal of Aquaculture Science 2022-06, Vol.7 (1), p.44-52
Main Authors: Isya Tri Pamungkas, Anggun Wijaya, Bahren Qurrotul Nada, Mega Yuniartik
Format: Article
Language:English
Citations: Items that this one cites
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
cited_by
cites cdi_FETCH-LOGICAL-c1452-1feca410efc117c8b171debfd3070a08d5192b3d962e085eca67fe99a6272c363
container_end_page 52
container_issue 1
container_start_page 44
container_title Journal of Aquaculture Science
container_volume 7
creator Isya Tri Pamungkas
Anggun Wijaya
Bahren Qurrotul Nada
Mega Yuniartik
description Masalah utama pada budidaya  udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Masalah ini mengakibatkan  menurunya produktifitas udang vaname. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan metode pengelolaan lumpur, dengan tujuan untuk mengurangi tumpukan lumpur didasar tambak intensif. Metode pengelolaan lumpur antara lain sistem, CRS (Close Resirculating System), semi close dan bioflok. Metode penulisan yang digunakan yaitu studi pustaka, untuk analisis data dengan membandingkan rata rata data produksi dan kualitas air pada masing masing sistem. Pengelolaan lumpur pada sistem CRS, memindahkan sisa bahan organik kedalam kolam pengendapan. Pada sistem semi close, membuang lumpur secara berkala melalui central draine. Pengelolaan lumpur pada sistem bioflok, memanfaatkan bakteri heterotopik untuk mengolah sisa bahan organik. Average Daily Gain (ADG) terbesar terdapat pada sistem bioflok sebesar 0.16 g/day dan terkecil pada sistem semi close sebesar 0,11 gr/day. Survival rate (SR) tingkat kelulus hidupan tertinggi pada sistem bioflok dengan SR mencapai 88%, dan terendah pada sistem CRS yaitu 81%. Feed Convertion Ratio (FCR) terbaik pada sistem bioflok yaitu nilai FCR mencapai 1.26, berikutnya sistem CRS dengan FCR 1.33, dan pada sistem semi close nilai FCR mencapai 1.93. Sistem pengelolaan lumpur terbaik  dari ketiga sistem tersebut yaitu sistem bioflok. Rata-rata data kualitas air harian dari ketiga sistem tersebut masih dalam kondisi optimal, walaupun pada parameter amonia, nitrit, dan nitrat terpaut tinggi, namun pada tingkat kelulus hidupan udang ketiga sistem tersebut masih diatas 80%.
doi_str_mv 10.31093/joas.v7i1.132
format article
fullrecord <record><control><sourceid>doaj_cross</sourceid><recordid>TN_cdi_doaj_primary_oai_doaj_org_article_a8756d15097747a4a99486eb44d23de2</recordid><sourceformat>XML</sourceformat><sourcesystem>PC</sourcesystem><doaj_id>oai_doaj_org_article_a8756d15097747a4a99486eb44d23de2</doaj_id><sourcerecordid>oai_doaj_org_article_a8756d15097747a4a99486eb44d23de2</sourcerecordid><originalsourceid>FETCH-LOGICAL-c1452-1feca410efc117c8b171debfd3070a08d5192b3d962e085eca67fe99a6272c363</originalsourceid><addsrcrecordid>eNpFkT1v2zAQhoUiBWKkWTtzbAa5PJISRWTKVxsDLmogcYFMxEk8GXRt0SClFPkl_buR4qCd7u7Bi2e4N8s-A59L4EZ-3QZM82ftYQ5SfMhmotAmVxXok2kveM4N8NPsPKUt51xKkMroWfb3Kva-2RGL9OzpzyVbxeCG38mztcNuw1bokD341NOeXQ_OO3xBtuh66pJv3zO_sMM9sS9L34cDdUhDmtgE_QW7pW6DHftBfXDEVuNFu7DDES2H_WGI_7VPk-yaYk0OP2UfW9wlOn-fZ9n6293jzX2-_Pl9cXO1zBtQhcihpQYVcGobAN1UNWhwVLdOcs2RV64AI2rpTCmIV8UYLnVLxmAptGhkKc-yxdHrAm7tIfo9xhcb0Ns3EOLG4vFDFitdlA4KbrRWGhUao6qSaqWckI7E6JofXU0MKUVq__mA27eW7NSSnVqyY0vyFQCnh6Q</addsrcrecordid><sourcetype>Open Website</sourcetype><iscdi>true</iscdi><recordtype>article</recordtype></control><display><type>article</type><title>Article review; Produksi Udang Pada Sistem Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Pengelolaan Lumpur Budidaya Yang Berbeda</title><source>DOAJ Directory of Open Access Journals</source><creator>Isya Tri Pamungkas ; Anggun Wijaya ; Bahren Qurrotul Nada ; Mega Yuniartik</creator><creatorcontrib>Isya Tri Pamungkas ; Anggun Wijaya ; Bahren Qurrotul Nada ; Mega Yuniartik</creatorcontrib><description>Masalah utama pada budidaya  udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Masalah ini mengakibatkan  menurunya produktifitas udang vaname. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan metode pengelolaan lumpur, dengan tujuan untuk mengurangi tumpukan lumpur didasar tambak intensif. Metode pengelolaan lumpur antara lain sistem, CRS (Close Resirculating System), semi close dan bioflok. Metode penulisan yang digunakan yaitu studi pustaka, untuk analisis data dengan membandingkan rata rata data produksi dan kualitas air pada masing masing sistem. Pengelolaan lumpur pada sistem CRS, memindahkan sisa bahan organik kedalam kolam pengendapan. Pada sistem semi close, membuang lumpur secara berkala melalui central draine. Pengelolaan lumpur pada sistem bioflok, memanfaatkan bakteri heterotopik untuk mengolah sisa bahan organik. Average Daily Gain (ADG) terbesar terdapat pada sistem bioflok sebesar 0.16 g/day dan terkecil pada sistem semi close sebesar 0,11 gr/day. Survival rate (SR) tingkat kelulus hidupan tertinggi pada sistem bioflok dengan SR mencapai 88%, dan terendah pada sistem CRS yaitu 81%. Feed Convertion Ratio (FCR) terbaik pada sistem bioflok yaitu nilai FCR mencapai 1.26, berikutnya sistem CRS dengan FCR 1.33, dan pada sistem semi close nilai FCR mencapai 1.93. Sistem pengelolaan lumpur terbaik  dari ketiga sistem tersebut yaitu sistem bioflok. Rata-rata data kualitas air harian dari ketiga sistem tersebut masih dalam kondisi optimal, walaupun pada parameter amonia, nitrit, dan nitrat terpaut tinggi, namun pada tingkat kelulus hidupan udang ketiga sistem tersebut masih diatas 80%.</description><identifier>ISSN: 2550-0910</identifier><identifier>EISSN: 2579-4817</identifier><identifier>DOI: 10.31093/joas.v7i1.132</identifier><language>eng</language><publisher>Universitas Airlangga</publisher><ispartof>Journal of Aquaculture Science, 2022-06, Vol.7 (1), p.44-52</ispartof><lds50>peer_reviewed</lds50><oa>free_for_read</oa><woscitedreferencessubscribed>false</woscitedreferencessubscribed><cites>FETCH-LOGICAL-c1452-1feca410efc117c8b171debfd3070a08d5192b3d962e085eca67fe99a6272c363</cites></display><links><openurl>$$Topenurl_article</openurl><openurlfulltext>$$Topenurlfull_article</openurlfulltext><thumbnail>$$Tsyndetics_thumb_exl</thumbnail><link.rule.ids>314,776,780,860,2096,27901,27902</link.rule.ids></links><search><creatorcontrib>Isya Tri Pamungkas</creatorcontrib><creatorcontrib>Anggun Wijaya</creatorcontrib><creatorcontrib>Bahren Qurrotul Nada</creatorcontrib><creatorcontrib>Mega Yuniartik</creatorcontrib><title>Article review; Produksi Udang Pada Sistem Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Pengelolaan Lumpur Budidaya Yang Berbeda</title><title>Journal of Aquaculture Science</title><description>Masalah utama pada budidaya  udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Masalah ini mengakibatkan  menurunya produktifitas udang vaname. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan metode pengelolaan lumpur, dengan tujuan untuk mengurangi tumpukan lumpur didasar tambak intensif. Metode pengelolaan lumpur antara lain sistem, CRS (Close Resirculating System), semi close dan bioflok. Metode penulisan yang digunakan yaitu studi pustaka, untuk analisis data dengan membandingkan rata rata data produksi dan kualitas air pada masing masing sistem. Pengelolaan lumpur pada sistem CRS, memindahkan sisa bahan organik kedalam kolam pengendapan. Pada sistem semi close, membuang lumpur secara berkala melalui central draine. Pengelolaan lumpur pada sistem bioflok, memanfaatkan bakteri heterotopik untuk mengolah sisa bahan organik. Average Daily Gain (ADG) terbesar terdapat pada sistem bioflok sebesar 0.16 g/day dan terkecil pada sistem semi close sebesar 0,11 gr/day. Survival rate (SR) tingkat kelulus hidupan tertinggi pada sistem bioflok dengan SR mencapai 88%, dan terendah pada sistem CRS yaitu 81%. Feed Convertion Ratio (FCR) terbaik pada sistem bioflok yaitu nilai FCR mencapai 1.26, berikutnya sistem CRS dengan FCR 1.33, dan pada sistem semi close nilai FCR mencapai 1.93. Sistem pengelolaan lumpur terbaik  dari ketiga sistem tersebut yaitu sistem bioflok. Rata-rata data kualitas air harian dari ketiga sistem tersebut masih dalam kondisi optimal, walaupun pada parameter amonia, nitrit, dan nitrat terpaut tinggi, namun pada tingkat kelulus hidupan udang ketiga sistem tersebut masih diatas 80%.</description><issn>2550-0910</issn><issn>2579-4817</issn><fulltext>true</fulltext><rsrctype>article</rsrctype><creationdate>2022</creationdate><recordtype>article</recordtype><sourceid>DOA</sourceid><recordid>eNpFkT1v2zAQhoUiBWKkWTtzbAa5PJISRWTKVxsDLmogcYFMxEk8GXRt0SClFPkl_buR4qCd7u7Bi2e4N8s-A59L4EZ-3QZM82ftYQ5SfMhmotAmVxXok2kveM4N8NPsPKUt51xKkMroWfb3Kva-2RGL9OzpzyVbxeCG38mztcNuw1bokD341NOeXQ_OO3xBtuh66pJv3zO_sMM9sS9L34cDdUhDmtgE_QW7pW6DHftBfXDEVuNFu7DDES2H_WGI_7VPk-yaYk0OP2UfW9wlOn-fZ9n6293jzX2-_Pl9cXO1zBtQhcihpQYVcGobAN1UNWhwVLdOcs2RV64AI2rpTCmIV8UYLnVLxmAptGhkKc-yxdHrAm7tIfo9xhcb0Ns3EOLG4vFDFitdlA4KbrRWGhUao6qSaqWckI7E6JofXU0MKUVq__mA27eW7NSSnVqyY0vyFQCnh6Q</recordid><startdate>20220611</startdate><enddate>20220611</enddate><creator>Isya Tri Pamungkas</creator><creator>Anggun Wijaya</creator><creator>Bahren Qurrotul Nada</creator><creator>Mega Yuniartik</creator><general>Universitas Airlangga</general><scope>AAYXX</scope><scope>CITATION</scope><scope>DOA</scope></search><sort><creationdate>20220611</creationdate><title>Article review; Produksi Udang Pada Sistem Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Pengelolaan Lumpur Budidaya Yang Berbeda</title><author>Isya Tri Pamungkas ; Anggun Wijaya ; Bahren Qurrotul Nada ; Mega Yuniartik</author></sort><facets><frbrtype>5</frbrtype><frbrgroupid>cdi_FETCH-LOGICAL-c1452-1feca410efc117c8b171debfd3070a08d5192b3d962e085eca67fe99a6272c363</frbrgroupid><rsrctype>articles</rsrctype><prefilter>articles</prefilter><language>eng</language><creationdate>2022</creationdate><toplevel>peer_reviewed</toplevel><toplevel>online_resources</toplevel><creatorcontrib>Isya Tri Pamungkas</creatorcontrib><creatorcontrib>Anggun Wijaya</creatorcontrib><creatorcontrib>Bahren Qurrotul Nada</creatorcontrib><creatorcontrib>Mega Yuniartik</creatorcontrib><collection>CrossRef</collection><collection>DOAJ Directory of Open Access Journals</collection><jtitle>Journal of Aquaculture Science</jtitle></facets><delivery><delcategory>Remote Search Resource</delcategory><fulltext>fulltext</fulltext></delivery><addata><au>Isya Tri Pamungkas</au><au>Anggun Wijaya</au><au>Bahren Qurrotul Nada</au><au>Mega Yuniartik</au><format>journal</format><genre>article</genre><ristype>JOUR</ristype><atitle>Article review; Produksi Udang Pada Sistem Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Pengelolaan Lumpur Budidaya Yang Berbeda</atitle><jtitle>Journal of Aquaculture Science</jtitle><date>2022-06-11</date><risdate>2022</risdate><volume>7</volume><issue>1</issue><spage>44</spage><epage>52</epage><pages>44-52</pages><issn>2550-0910</issn><eissn>2579-4817</eissn><abstract>Masalah utama pada budidaya  udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Masalah ini mengakibatkan  menurunya produktifitas udang vaname. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan metode pengelolaan lumpur, dengan tujuan untuk mengurangi tumpukan lumpur didasar tambak intensif. Metode pengelolaan lumpur antara lain sistem, CRS (Close Resirculating System), semi close dan bioflok. Metode penulisan yang digunakan yaitu studi pustaka, untuk analisis data dengan membandingkan rata rata data produksi dan kualitas air pada masing masing sistem. Pengelolaan lumpur pada sistem CRS, memindahkan sisa bahan organik kedalam kolam pengendapan. Pada sistem semi close, membuang lumpur secara berkala melalui central draine. Pengelolaan lumpur pada sistem bioflok, memanfaatkan bakteri heterotopik untuk mengolah sisa bahan organik. Average Daily Gain (ADG) terbesar terdapat pada sistem bioflok sebesar 0.16 g/day dan terkecil pada sistem semi close sebesar 0,11 gr/day. Survival rate (SR) tingkat kelulus hidupan tertinggi pada sistem bioflok dengan SR mencapai 88%, dan terendah pada sistem CRS yaitu 81%. Feed Convertion Ratio (FCR) terbaik pada sistem bioflok yaitu nilai FCR mencapai 1.26, berikutnya sistem CRS dengan FCR 1.33, dan pada sistem semi close nilai FCR mencapai 1.93. Sistem pengelolaan lumpur terbaik  dari ketiga sistem tersebut yaitu sistem bioflok. Rata-rata data kualitas air harian dari ketiga sistem tersebut masih dalam kondisi optimal, walaupun pada parameter amonia, nitrit, dan nitrat terpaut tinggi, namun pada tingkat kelulus hidupan udang ketiga sistem tersebut masih diatas 80%.</abstract><pub>Universitas Airlangga</pub><doi>10.31093/joas.v7i1.132</doi><tpages>9</tpages><oa>free_for_read</oa></addata></record>
fulltext fulltext
identifier ISSN: 2550-0910
ispartof Journal of Aquaculture Science, 2022-06, Vol.7 (1), p.44-52
issn 2550-0910
2579-4817
language eng
recordid cdi_doaj_primary_oai_doaj_org_article_a8756d15097747a4a99486eb44d23de2
source DOAJ Directory of Open Access Journals
title Article review; Produksi Udang Pada Sistem Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Pengelolaan Lumpur Budidaya Yang Berbeda
url http://sfxeu10.hosted.exlibrisgroup.com/loughborough?ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info:ofi/enc:UTF-8&ctx_tim=2025-01-30T23%3A44%3A52IST&url_ver=Z39.88-2004&url_ctx_fmt=infofi/fmt:kev:mtx:ctx&rfr_id=info:sid/primo.exlibrisgroup.com:primo3-Article-doaj_cross&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&rft.genre=article&rft.atitle=Article%20review;%20Produksi%20Udang%20Pada%20Sistem%20Budidaya%20Intensif%20Udang%20Vaname%20(Litopenaeus%20Vannamei)%20Dengan%20Metode%20Pengelolaan%20Lumpur%20Budidaya%20Yang%20Berbeda&rft.jtitle=Journal%20of%20Aquaculture%20Science&rft.au=Isya%20Tri%20Pamungkas&rft.date=2022-06-11&rft.volume=7&rft.issue=1&rft.spage=44&rft.epage=52&rft.pages=44-52&rft.issn=2550-0910&rft.eissn=2579-4817&rft_id=info:doi/10.31093/joas.v7i1.132&rft_dat=%3Cdoaj_cross%3Eoai_doaj_org_article_a8756d15097747a4a99486eb44d23de2%3C/doaj_cross%3E%3Cgrp_id%3Ecdi_FETCH-LOGICAL-c1452-1feca410efc117c8b171debfd3070a08d5192b3d962e085eca67fe99a6272c363%3C/grp_id%3E%3Coa%3E%3C/oa%3E%3Curl%3E%3C/url%3E&rft_id=info:oai/&rft_id=info:pmid/&rfr_iscdi=true