Loading…

Hubungan Aktivitas Fisik dengan IMT dan Komposisi Lemak Tubuh

Beberapa faktor penentu peningkatan berat badan pada anak-anak dan remaja selain kebiasaan konsumsi makanan yang cenderung tinggi lemak dan kurang serat serta kurangnya aktivitas fisik. Penelitian observasional dengan desain  cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:AcTion (Banda Aceh, Indonesia) Indonesia), 2017-11, Vol.2 (2), p.114-119
Main Authors: Suryana, Suryana, Fitri, Yulia
Format: Article
Language:English
Citations: Items that cite this one
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Beberapa faktor penentu peningkatan berat badan pada anak-anak dan remaja selain kebiasaan konsumsi makanan yang cenderung tinggi lemak dan kurang serat serta kurangnya aktivitas fisik. Penelitian observasional dengan desain  cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa prodi D-III Jurusan Gizi. Jenis data yang dikumpulkan yaitu komposisi lemak tubuh diperoleh dengan memperhitungkan lemak visceral dan subkutan diukur dengan menggunakan calliper skinfolds dengan menggunakan metode Womersley. Aktivitas fisik dikumpulkan dari hasil recall aktivitas selama 1x24 jam yang dilakukan selama dua hari yaitu hari kuliah dan hari libur kuliah (weekend). Pengukuran aktivitas fisik dilakukan terhadap jenis aktivitas yang dilakukan seseorang selama 24 jam dinyatakan dalam PAL (Physical Activity Level). Konsumsi buah dan sayur diperoleh dengan wawancara menggunakan  metode Food Recall 1x24 Jam. Hasil penelitian lebih dari separuh sampel (55.4%) memiliki status gizi normal, selanjutnya diikuti status gizi obese dan Underweight yaitu masing-masing (13.8%) dan status gizi Overweight yaitu sebesar (9.2%). sebagian besar sampel memiliki komposisi lemak tubuh pada kategori normal (73.3%) dan sampel memiliki komposisi lemak tubuh pada kategori gemuk (26.7%). Sebagian besar sampel memiliki aktivitas fisik pada kategori ringan, baik untuk aktivitas di hari kuliah (93.3%), di hari libur (83.3%) maupun di hari (kuliah dan libur) (81.7%). Berdasarkan uji korelasi Spearman tidak menunjukkan hubungan yang signifikan anatara aktivitas fisik dengan IMT dan komposisi lemak tubuh. Kesimpulan menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan IMT dan komposisi lemak tubuh. Namun terdapat kecenderungan pada sampel yang memiliki aktivitas ringan memiliki IMT dan komposisi lemak tubuh yang lebih tinggi atau obese. Kata kunci: Aktivitas fisik, IMT, komposisi lemak tubuh
ISSN:2527-3310
2548-5741
DOI:10.30867/action.v2i2.64