Loading…

Analisis Impedansi Bioelektrik (BIA) pada Atlet Para-Panahan Pria dan Wanita: Sebuah Studi Komparatif

Tujuan penelitian. Untuk mengetahui perbedaan hasil analisis impedansi bioelektrik (BIA) pada atlet para-panahan putra dan putri. Bahan dan metode. Penelitian ini menggunakan studi komparatif dengan sampel 5 atlet para-panahan (putra, n=3; putri, n=2) berusia 31,40±10,11 tahun, tinggi badan 161,40±9...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published in:Indonesian Journal of Physical Education and Sport Science (Online) 2024-12, Vol.4 (4), p.518-525
Main Authors: Harjianto, Idya Putra, Subekti, Nur, Indarto, Pungki
Format: Article
Language:English
Subjects:
Online Access:Get full text
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian. Untuk mengetahui perbedaan hasil analisis impedansi bioelektrik (BIA) pada atlet para-panahan putra dan putri. Bahan dan metode. Penelitian ini menggunakan studi komparatif dengan sampel 5 atlet para-panahan (putra, n=3; putri, n=2) berusia 31,40±10,11 tahun, tinggi badan 161,40±9,84 cm, berat badan 69,20±5,93 kg, BMI 26,60±1,66 kg/m2, dan pengalaman bermain 7,20±1,79 tahun. Peserta menjalani tes dan pengukuran komposisi tubuh menggunakan perangkat InBodyS10 yang terdiri dari komposisi air tubuh, air tubuh segmental, analisis lemak otot dan obesitas, serta laju metabolisme basal. Data kemudian dianalisis menggunakan uji-t independen. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara atlet para panahan putra dan putri pada hasil bioelectrical impedance analysis (BIA) yang meliputi komposisi air tubuh yaitu TBW (t=1,710; p=0,186), ICW (t=2,479; p=0,089), ECW (t=1,008; p=0,388), dan rasio ECW/TBW (t=1,023; p=0,382); air tubuh segmental yaitu RA (t=0,417; p=0,705), LA (t=0,888; p=0,440), TR (t=0,099; p=0,927), RL (t=2,432; p=0,093), dan LL (t=1,099; p=0,352); analisis lemak otot dan obesitas yaitu berat badan (t=0,469; p=0,671), SMM (t=2,470; p=0,090), BFM (t=0,805; p=0,480), BMI (t=1,222; p=0,309), dan PBF (t=0,898; p=0,436); dan laju metabolisme basal (t=1,637; p=0,200). Kesimpulan. Laki-laki memiliki total air tubuh yang lebih besar. Baik laki-laki maupun perempuan tidak menunjukkan overhidrasi. Untuk air tubuh segmental, batang tubuh memberikan kontribusi distribusi air terbesar baik pada laki-laki maupun perempuan. Atlet laki-laki memiliki berat badan yang lebih berat dengan komposisi massa otot rangka yang lebih besar, sedangkan perempuan lebih gemuk dengan BMI dan Persen lemak tubuh di atas normal. Setiap hari untuk menghilangkan lemak atau menambah massa otot, atlet laki-laki membutuhkan lebih banyak kalori daripada perempuan.
ISSN:2775-765X
2776-0200
DOI:10.52188/ijpess.v4i4.854